Baiklah. Aku tak berangan-angan menjadi asisten Chef Juna."
"Yaaah.. Siapa juga yang akan tahan dengan tampilan necis dan gaya urakan namun sungguh matang ini? Semua wanita pasti tergila-gila dengannya. Tapi lo lebay sumpah!"
"Yaelah Meychan! Aku hanya tertarik karena dia memang sungguh menarik. Tapi tak lebih dari itu.
Ok! Mari lupakan Chef Juna. Aku belajar memasak bukan untuk mengikuti ajang kompetisi memasak yang merupakan salah satu acara favorit saat ini. Aku juga tidak belajar memasak untuk persiapan merantau dalam waktu dekat. Aku hanya belajar memasak untuk kepuasan batin."
"Berlebihan lo, sumpah! Lagi kenapa sih?" tanya Meychan ketus.
"Ah sudahlah. Terlalu berlebihan. Aku tidak benar-benar memasak sebenarnya. Hanya memotong wortel menjadi bentuk korek api. Hehehe. Tapi sungguh, ini permulaan. Suatu saat aku akan mahir memasak. Bukan untukku. Bukan untukmu. Tapi untuknya.... Daniel Mananta. :)"
"Woooi! Aldira! Berhenti bermimpi! Lo ngaco banget sih kalo ngomong! Kesambet apaan deh?"
"Aku percaya, mukjizat itu nyata. Aku meyakini dream, beleive, make it happen itu benar adanya. Aku bermimpi. Aku mengagumi. Aku menyukai. Ah...aku tak berani mengatakan ini kepada siapapun. Mereka akan berkata bahwa aku sang pemimpi sejati. Biarlah. Aku akan bangun, merapikan tempat tidurku dan mengejar impianku tersebut."
"Itu kan kata-katanya Anggun C. Sasmi! Eh, lebih tepatnya bokapnya sih. Yang jadi pegangan hidupnya dia buat ngegapai mimpinya itu!"
"Di salah satu talkshow, dia pernah berkata bahwa dia memang agak sedikit konservatif dan masih mencari wanita yang pandai memasak untuk dijadikan kekasih. Well,I'm gonna do my best! I'll catch ya, my dream!" Dira seperti tak menggubris celaan Meychan sahabatnya, ia terus saja berbicara.
"Norak banget sih ngidolainnya. Biasa aja kali. Urusin tuh kehidupan nyata. Malah mikirin idola. Lagian dia kan udah tuwir. Dih..demennya om-om lo ya? Bahahaha!"
"Dia sekian tahun lebih tua dariku. Lebih dari 10 tahun mungkin. Entah. Yang pasti, aku memang belum menginjak 20 tahun. Aku ingin mengeksplorasi segala sesuatunya dulu diusiaku ini. Lagipula, dia juga pernah berkata bahwa ia tidak ingin menikah, ia ingin menikmati kebebasannya. Ah, let me be the reason that you want a marriage one day! :)"
"Ngigo lo! Dia kan udah nikah! Sama bule berkebangsaan Australi. Kemane aje lo?"
"Demi apa? Damn! Ah kalo gitu sama Ahmad Bustomi aja deh!"
"Itu lagi! Udah berbini juga kali!"
"Kesian amat!"
"Siapa?"
"GUE! Puas lo?" teriak Dira frustasi.
"Bahahaha kebanyakan ngimpi si lo! Jangan ketinggian mbak'e, jatohnya sakit." nasihat Meychan.
"Bawel!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar