Habibi… Bosankah telingamu mendengarkan kata cinta, sayang, kasih yang aku sampaikan padamu jutaan kali? Maafkan. Aku tidak sedang memuja, itu semata murni apa yang aku rasa.
Habibi... Aku ingin memilikimu, sejak dulu-hingga kini-sampai nanti. Lihat, betapa egoisnya aku! Aku pikir aku ini siapa, berani sekali mengatur Tuhan!
"Desir pasir di padang tandus
Segersang pemikiran hati
Terkisah ku di antara cinta yang rumit"
Habibi… Aku meyakini
takdir, bagaimana denganmu? Aku percaya segala sesuatunya ada yang mengatur. Ah, tapi Tuhanku atau Tuhanmu ya yang membuat kita menyatu?
Habibi… Bila
nasib dapat diubah, bisakah kita berdua tak seperti ini? Aku ingin bersanding
di altar bersamamu, saling mengecup pipi, tersenyum bahagia, menukar cincin.
Habibi… Masih
mungkinkah cinta kita direstui dengan segala bumbu yang mewarnai?
"Bila keyakinanku datang
Kasih bukan sekadar cinta
Pengorbanan cinta yang agung
Ku pertaruhkan"
Habibi… Kenapa ya kita ditakdirkan untuk menyebut nama Tuhan dengan cara
yang berbeda?
“Tuhan,
aku menyukainya. Itu saja. Bolehkah kami bersama?
Ya
Allah, aku menginginkannya. Dapatkah Engkau merestui kami?”
Habibi… Apakah bersamamu berarti aku harus meninggalkan Tuhanku?
"Maafkan bila ku tak sempurna
Cinta ini tak mungkin ku cegah
Ayat-ayat cinta bercerita
Cintaku padamu"
Habibi…Jika mencintaimu adalah dosa, maka itu berarti
akulah sang empunya neraka. Mengapa? Karena setiap nadiku melafalkan namamu &
debaran jantungku selalu membisikkan namamu. Beri aku amnesia agar namamu
menghilang dari benakku.
Habibi…jangan tanyakan kapan aku bisa berhenti
menyukaimu. Mungkin kelak hanya bisa terjadi setelah aku putus nafas. Jangan
tanyakan bagian mana yang menarik darimu, lembaran kertas tak satupun yang mampu memuat keindahanmu. Jangan tanyakan tololnya aku terus menunggumu,
meski kamu telah pergi, entah karena jenuh atau karena aku yang memang tak pantas untuk kau
pertahankan.
"Bila bahagia mulai menyentuh
Seakan ku bisa hidup lebih lama
Namun harus ku tinggalkan cinta
Ketika ku bersujud”
Habibi…Tuhan Maha Pengasih. Lihat bagaimana ia membuatku menjauh darimu. Ia
membuatmu melukaiku, mencampakkanku dan menjadikan namaku bahan lelucon di
antara sahabat-sahabatmu.
Habibi…Aku meyakini dengan sungguh segala sesatu memiliki akhir. Alfa dan
Omega. Aku mencintaimu tanpa ampun. Namun takdir telah menancapkan ujung tombaknya. Tuhan dengan usilnya menjauhkanku darimu melalui kalimat bagian dari doaku : “Ya Tuhan, jadilah padaku menurut kehendak-Mu.”
Dengan cinta,
Acacia
NB :
Habibi = kesayanganku
(nama Arab)
Acacia = berduri,
naif (nama Yunani)
Inspirasi : [Ayat-Ayat
Cinta - Rossa] & #30HariLagukuBercerita
*Tulisan ini telah dimuat di 30harilagukubercerita.blogspot.com .
#coretankasar
*Tulisan ini telah dimuat di 30harilagukubercerita.blogspot.com .
#coretankasar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar