Menulis adalah sebuah proses dimana
imajinasi, gagasan, insprirasi dan ide direalisasikan kedalam bentuk
tulisan. Dengan kata lain merubah sebuah konsep abstrak menjadi sesuatu
yang kongkret. Maka dari itu menulis bisa disebut dengan istilah proses
kreatif.
Menulis bukanlah sebuah bakat yang
hanya dimiliki segelintir orang, semua umat manusia di muka bumi bisa menjadi
penulis. Asalkan memenuhi dua syarat, mengenal abjad dan mampu
membaca. Karena bila tidak menguasai keduanya, yang tertoreh dikertas
hanyalah goresan-goresan abstrak yang mungkin hanya dapat dimengerti oleh sang
pencoret.
Sebut saja beberapa penulis papan atas
seperti Dan Brown, JK Rowling, Stephenie Meyer, atau Andrea Hirata. Apa yang
membuat mereka mampu mencapai kesuksesan? Tulisan macam apa yang telah mengubah
mereka menjadi jutawan? Atau mungkin terlalu jauh bila kita melontarkan
pertanyaan seperti itu. Bila semua dimulai dengan beberapa pertanyaan
sederhana mungkin akan seperti ini. Siapa mereka? Penulis. Apa yang
mereka tulis? Fiksi, Novel. Dan apakah kita bisa seperti mereka? BISA! Maka
dari itu, tidak ada perbedaan antara penulis terkenal dan penulis biasa, bahkan
dengan orang yang sedang belajar menulis, karena bila otak kiri dan kanan kita
mampu mengolah imajinasi, gagasan, insprirasi, dan ide dengan baik, maka semua
itu akan mengalir dengan begitu natural dan menggerakan jari-jari kita untuk
merealisasikan apa yang ada dalam pikiran kita.
Namun permasalahannya adalah, mengapa
hanya segelintir orang yang terlihat menonjol dalam aktivitas menulis bila
semua orang memang bisa menulis? Bahkan perbandingannya sangat tidak berimbang
antara penulis aktif dan penulis non-aktif. Penulis non-aktif tentu saja
jumlahnya lebih banyak daripada penulis aktif. Penulis non-aktif adalah penulis
yang kurang produktif dalam aktivitas menulis, dan sekalipun mereka menulis,
karya mereka hanya untuk dinikmati sendiri, seolah-olah mereka memuaskan diri
dengan karya mereka sendiri. Hal inilah yang memberikan kesan bahwa menulis itu
sulit.
Bila kita telusuri sumber
permasalahannya, sulit bukanlah alasan manusia untuk tidak melakukan aktivitas
menulis. Tapi ada faktor-faktor lain yang membuat isi kepala mereka stuck.
Faktor yang pertama adalah rasa malas. Ini adalah alasan klasik yang tidak
hanya terjadi dalam aktivitas menulis. Rasa malas tentunya sangat berpengaruh
dalam mengukur takaran produktifitas dalam menulis. Maka dari itu, dibutuhkan
tekad dan niat yang kuat untuk menumbuhkan semangat menulis dalam diri kita
agar rasa malas dengan perlahan menghilang. Mulailah dari diri sendiri karena
hanya diri sendirilah yang dapat mensugesti penuh setiap gerakan-gerakan yang
kita lakukan, termasuk merubah perilaku.
Setelah faktor pertama dapat diatasi,
faktor kedua adalah bagaimana cara menangkap inspirasi atau gagasan? Yang
dibutuhkan untuk mengatasi hal seperti ini adalah dengan cara mengaktifkan
seluruh indera untuk merasakan kepekaan dititik terpeka. Biasanya berawal dari
apa yang kita lihat, lalu kita rasakan, kemudian merambat kedalam pikiran kita,
setelah itu gagasan atau inspirasi pun tercipta dan akhirnya jari-jari kita
tergerak untuk mencurahkan apa yang ditampung oleh pikiran kedalam bentuk
tulisan.
Namun satu hal yang harus disadari
bahwa menangkap inspirasi atau gagasan itu tidak semudah membalikan telapak
tangan. Setiap penulis pasti mempunyai cara tersendiri untuk menciptakan
inspirasi yang siap diracik kedalam bentuk tulisan. Biasanya dalam hal ini,
situasi dan kondisi memberikan pengaruh yang sangat besar. Metode yang sering
saya lakukan adalah melakukan interaksi sosial seperti berkomunikasi atau
melihat lingkungan sekitar. Hal seperti ini harus dilakukan secara totalitas,
karena apa yang akan kita tulis adalah apa yang akan kita banggakan dan
pertanggung jawabkan nantinya. Setelah itu, inspirasi yang kita dapat harus
melalui tahap pematangan konsep dimana suatu gagasan yang kita pilih akan
dipetakan agar hasilnya tidak meluas. Ini menekankan agar spesifikasi masalah
ataupun anglepenulisan lebih terkerucutkan sesuai dari segi mana gagasan
tersebut akan kita bedah.
Dan setelah semuanya siap untuk
diracik kedalam bentuk tulisan, hal yang pertama harus kita pikirkan adalah
suasana yang nyaman untuk menulis. Namun suasana seperti apakah yang
membuat orang dapat merasa nyaman untuk menulis? Tentu saja bukan suasana yang chaos yang
dimaksud. Beberapa alternatif biasanya menjadi pilihan para penulis dalam
menciptakan suasana nyaman untuk menulis. Misalnya dengan cara melakukan
aktivitas menulis ditengah malam seperti yang sering saya lakukan.
Suasana yang benar-benar tenang dan tanpa gangguan suara sedikit pun sangat
membantu untuk memperlancar proses menuangkan gagasan kedalam bentuk tulisan.
Metode lain yang juga sering orang lakukan adalah dengan cara memutar musik
relaksasi atau semacam intrumental saat kegiatan menulis dilakukan. Namun bagi
sebagian orang metode seperti ini hanya akan memunculkan rasa kantuk, termasuk
saya yang tidak bisa fokus untuk menulis bila ada alunan musik. Akan tetapi
tidak bisa dipungkiri apabila setiap orang mempunyai metode tersendiri dalam
menuangkan gagasan kedalam bentuk tulisan. It’s just about style!
Ada beberapa hal yang perlu diingat
dalam menulis. Namun satu hal yang harus dipegang teguh adalah menjadi diri
sendiri. Ekspresikan karyamu sesuai dengan gayamu. Karena penulis harus
mempunyai karakter tersendiri yang membuat karya tulisannya khas dan apa adanya.
Karya sangat berpengaruh dengan gaya. Maka jadilah diri sendiri, janganlah
menjadi orang lain. Bila kita menjadi orang lain, karya yang kita hasilkan
pasti akan terasa asing dari diri kita sendiri.
Dan bila karya tulisan sudah jadi.
Publikasikan dalam berbagai bentuk yang dapat membuat orang membaca karya kita.
Karena karya tulisan adalah sebuah kebanggaan bagi penulis. Banyak cara untuk
mempublikasikannya. Bahkan di era seperti sekarang ini bukan sesuatu yang
sulit untuk mempublikasikan tulisan. Kecanggihan teknologi sangat membantu
untuk mempublikasikan karya kita. Apalagi sekarang sedang gencar-gencarnya citizen
jurnalistic yang menggunakan media blog untuk mempublikasikan
karya tulisan. So do it right now!
*Written by : @GebyarGurabi, Producer ARDAN Radio Bandung
*This is so inspiring that's why I reposted it. Sorry & thankyou mas! :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar