CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sabtu, 19 Januari 2013

Bales Kangenku, Dong!


Rindu dapat mendera di mana saja dan kapan saja. Mas Arnold, seorang pria tampan, pengusaha muda sukses dengan rahang eksotis dan wangi parfum yang menyegarkan. Mas Damar, seorang pria Jawa tulen dengan logat medok yang tak kuasa disembunyikannya, terasa sangat serasi dengan wajah innocent yang melekat padanya.

Sudah sekitar dua jam aku berdiri di Halte Kuningan ini. Tubuhku sudah terlalu letih untuk duduk dan menunggu lebih lama lagi. Aku tak tahan lagi. Lelah dalam penantian. Sebuah pesan ku kirimkan pada keduanya.
'Mas, dimana? Saya menunggu dari tadi, kok tidak ada kabar.' 

Aku kira ponselku bermasalah. Maka kukirimkan lagi pesan yang sama berulang kali ke kedua nomor yang berbeda tersebut. Masih belum juga ada balasan. Andai mereka tahu apa makna rindu dan bagaimana menyiksanya kata 'butuh' di saat momen yang menuntut adanya kejelasan.

Tiga jam sudah berlalu dan aku masih saja duduk di halte bus ini menantikan dua mahluk berjakun itu. Tetiba sebuah suara menyapa. "Sama saya saja sini!" Aku menghampirinya dan berbicara melalu jendela mobilnya.

"Berani bayar saya berapa?", tantangku sopan.

"Saya sedang butuh! Sudah, berapapun kamu butuh, saya beri! Cepat. Jangan buang waktu saya untuk menunggu!", sentaknya pelan. Ah, mengapa lelaki ini tak selembut mas Arnold atau bersikap manis sesuci mas Damar. Rinduku beranak pinak pada kedua lelaki ini kala hasratku mengalahkan keinginan untuk menanti balasan pesan dari mas Arnold dan Damar.

'Mas Arnold. Maaf. Saya sudah hubungi mas, tapi tak ada balasan. Mas Damar juga sudah saya sms, tapi mungkin sedang menyetir, ya mas? Saya dipakai oleh orang lain dulu ya. Maaf, saya terlalu lama menunggu kalian. Hasrat saya sudah menjerit pilu!'. Send to 2 numbers.

"Mbak, saya perlu ke kantor sekarang loh ya! Kalau masih mau drama-queen sok lambat masuk mobil, saya cari joki lain saja lah! Kenapa? Sudah di-booking orang duluan? Ya sudah, rejeki mbak buat orang lain saja."

"Eh...enggak mas. Saya ikut! Lapar. Lagian langganan saya juga gak bales kerinduan saya akan rejeki dari tadahan tangan mereka.", tersipuku malu-malu pada langganan baruku. Alhamdulillah.


 NB : #13HariNgeblogFF @momo_DM @wangiMS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar