CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sabtu, 19 Januari 2013

Sambungan Hati Jarak Jauh



Cinta sejati sejatinya tahu kapan harus bertahan dan kapan tiba waktunya untuk rela melepaskan. Abimanyu adalah lelaki yang kepadanya aku menjatuhkan pilihan. Hati boleh memilih, namun takdir tetap yang memvonis.

Cinta tak akan pernah mengenal ‘benci’ bila tiada salah satu pihak yang merasa tersakiti. Mas Abi, aku tak pernah merasakan sakit seperih apapun, hanya saja…

“Hei, calon pengantin kok belum tidur? Mesti gugup bener ya nduk?”, dikecupnya keningku.

“Bu, apa setiap awal kehidupan yang baru akan selalu ada pergumulan batin yang mengekori?”

“Nak, Ibu mengerti. Besok adalah hari besar bagimu. Tentukan hatimu, nak. Mantapkan langkahmu. Bapak dan Ibu akan selalu kokoh menyanggamu kelak. Ibu percaya Rangga itu anak baik-baik. Tataplah ke depan, nak. Mata diciptakan di depan untuk menatap ke jalan yang akan kita tapaki kemudian, bukan apa yang telah dilalui. Semua sudah berlalu, nduk. ”

Ibu tak pernah tahu, mereka semua tak ada yang pernah mengerti seperih apa rasanya hati yang tetap terkoneksi tanpa bisa terelisasi kembali. Entah ini hanya ilusi, sekedar halusinasi atau memang intuisi.

‘Mas Abi… Kenapa menatapku seperti itu? Maaf mas. Ini semua keinginan Ibu sama Bapak. Maafkan saya, mas. Saya janji akan merawat Abi junior.’, lirihku perih.

Aku tak akan pernah lupa dengan segala kebahagiaan tak berhujung yang mas Abi limpahkan bagiku. Pernikahan ini… ah aku bersumpah demi Abi junior akan menjalaninya dengan ikhlas.

‘Mas Abi. Senyumanmu manis sekali.’, pujiku tulus. Tanganku terulur begitu saja berusaha untuk menggapai pipi mas Abi.

MasyaAllah Lina. Sadar, lin. Mas Abimu sudah tertanam di tanah merah karena gaharnya demam berdarah. Doakan agar ia bahagia disana, nak.”, isak ibu sembari mendekap dan menciumi keningku.

            Tidak bu, tak ada satupun yang tahu. Raga mas Abi memang berbaring disana, tapi tidak dengan kemurnian cintanya yang selalu setia berhubungan denganku. Meski hati kami terpisah jauh tapi Abi junior ini akan selalu memanggil mas Abi ke sisi. Maafkan aku bu, maaf mas Rangga, anak ini adalah penyatu kekuasaan setelah kematian dan kehidupan yang sedang aku hadapi.



 NB : #13HariNgeblogFF @momo_DM @wangiMS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar