CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Minggu, 14 Juli 2013

Cut!


Cahaya mentari mulai mengusik lelapku. Terbangun aku mendapati sebuah genggaman perkasa merengkuhku erat. Dengkuran lembutnya pun menari-nari indah di dalam gendang telingaku. Mas Abi. Pulas ia tertidur di sampingku.

Terbersit ingatan hebat yang bergerombol menghantam kesadaranku. Tamparan keras Bapak menghiasi pipi kiriku. Jeritan terluka memekakkan telinga terlontar dari bibir Ibu kala ia mendapati aku menghiasi kedua wajah mereka dengan coreng hitam bernama aib.

Dua buah garis merah mampu merampas kebahagiaanku seketika.
"Pergi dari rumah ini! Mulai detik ini juga, kamu bukan lagi anak kami. Durhaka! Bikin malu orang tua!", jerit Bapak bagai kesetanan.

Jemari yang dulu mengenggamku menemui Bapak-Ibu memberitahukan tentang janin yang bersemayam di dalam janinku, jemari yang sama pula yang kini melingkari leherku. Aku. Seorang gadis muda yang entah masihkah pantas disebut ranum belia.

Bergerak sosoknya di sampingku. Terbangun.
"Kenapa sayang?", tanyanya lembut.
"Ndak mas. Kamu tumben sudah bangun. Tidur lagi sana."
"Ada apa sayang? Cerita sama aku. Ingat, apapun yang akan terjadi, aku akan bersamamu. Demi buah hati kita.", Tuhan. Terima kasih untuk kehadirannya.
"Mas, terima kasih mau bertanggung jawab." 
Ia tak menjawab, hanya tersenyum. Senyum teduh yang membuatku meyakini bahwa ia tak akan kemana-mana, hanya menetap di hatiku saja.

"Percaya sama Mas-mu. Kita tak akan terpisah. Hingga menua bersama dan kelak salah seorang dari kita berpulang ke surga."
"Aku percaya mas. Semata cinta aku bisa bahagia."

Iya, cinta ini kita yang punya, Mas. Persetan orang di luar sana mau bilang apa.
Kembali aku terjaga di dekap hangat dada bidang Mas Abi.
Tuhan yang menciptakan cinta, Ia juga yang memberi luka. 
Ah tak apa. Selagi kekasihku masih terus bersamaku di sisi. 

Drrrttt...! Dua buah pesan masuk ke ponselku. Getarannya cukup dahsyat untuk membangunkanku.
Pesan pertama : "Sri... Kapan koe bali?"
Pesan kedua : "Sayang. Alhamdulillah. Aku keterima. Inget tes Akpol kemarin kan sayang? :D"

Keringat dingin membanjiri sekujur tubuhku. Kuletakkan kembali ponsel. Hanya mimpi, puji Tuhan sekedar mimpi. Mimpi buruk.
Ketika hendak ku ambil kembali ponselku, tak sengaja tanganku menjatuhkan sesuatu.

Sebuah benda. Dihiasi oleh dua buah garis merah.


NB : #13HariNgeblogFF #telatbanget :D