CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Jumat, 14 September 2012

Falskadabra!



-Kantin kampus. 12:16 siang.-

'Di kantin depan kelasku...
Disana kenal dirimu!'

"Haduh ini siapa sih penyiarnya? Masih jaman ya muterin lagu beginian? Hari gini!"
"Ya sudahlah. Namanya juga kantin kampus. Wajar kan? Nikmatin aja!"
"Terserahlah!", jutek Lila.
"Gua pesan makanan dulu ya. Lo jagain nih tas.", pesan Sasha padanya.
"Yaelah tas 50 reben doang, siapa juga yang mau nyuri!"

Lila memang paling anti dengan lagu-lagu Iwan Fals. Bukan karena pernah punya pengalaman pahit dengan lelakiknya, hanya saja.... Aaah terlalu menyakitkan baginya untuk dikenang.

"Maaf, ini kursinya kosong kan?", Lila tersentak dari lamunannya.
Ia hanya diam, menatap sosok di depannya. Kulit kecoklatan, rambut lurus gondrong sepunggung dan kaos hitam celana jeans belel melekat di tubuhnya. Sangat jauh dari tipe idamannya.
'Ini ada mahluk begini?'
"Woi! Malah bengong! Awas nanti jatuh cinta!", ledek lelaki itu sok kenal.
'Bangkek SKSD banget ini mahluk! Untung senior!'
"Oooh iya kak. Cuma ada 1 orang lagi! Tapi lagi pesan makanan!"
"Aish selow aja sama gua. Gak usah pakai kakak-kakakan. Nanti kejebak di abang-adek-zone lagi kita!"
'Dih! Bisa muntah di mangkoknya ini mahluk gak sih! Kepedean banget!' senyuman dipaksakan, hanya itu hal terakhir yang bisa Lila lakukan.
"Roy!"
'Apa-apaan! Dia ngenalin namanya! Siapa juga yang nanya sih? Hah? Roy? Roy Sayur? Iiish!'

"La, udah gih. Eh, ada kak Roy!"
'Eh kok Sasha kenal! Emang siapa sih ini mahluk ajaib?' 
Eeeh oh iya! Gua pesan makan dulu ya Sha. Tolong jagain!", jawab Lila gelagapan.
"Apanya yang mau dijaga? Hati kamu? Sini, titipin ke saya aja!", canda si gondrong culun itu, anehnya Sasha malah tertawa mendengar gombalan gembelnya.
'Bangkek garing bener mahluk berjakun satu ini!'

"Susah-susah mudah... Kau kudekati!
Kucari engkau lari, ku diam kau hampiri.
Jinak burung dara, justru itu ku suka!"

"Itu siapa sih, Sha? Kok lo kenal? Itu juga senior-senior yang lain kenapa kenal sama dia! Siapa sih? Sok asik banget! Garing tau gak!", runtutan pertanyaan ditembakkan Lila.
"Ahahaha santai La nanyanya. Satu-satu. Ok, dia siapa? Dia senior kita. Kenapa senior lain kenal dia? Yaiyalah, mereka kan temenan, seangkatan."
"Lo, jayus-mampus! Main gih sana sama dia. Ogah gua punya temen jayus kayak lo!"
"Loh kok ngambek? Bila engkau tertawa hilang semua duka...! Ahahahaha ngambekan!" Sasha malah meneruskan lagunya yang masih terdengar dari radio kampus mereka.

-----

-Ruang kelas YB 201 . 13.16 siang.-

"Iya baik. Sekarang kita akan memulai kelas. Saya minta kita sepakati terlebih dahulu kontrak kelas kita. Saya tidak mau ada keterlambatan lebih dari tiga puluh meni..."
Tok...tok... seseorang  mengetuk pintu dengan seenak jidatnya.
"Maaf pak. Saya baru terlambat 20 menit kan?", sahut Roy dengan menggaruk kepalanya yang berambut bak model ikan shampo.
'Dih, mahluk ini lagi! Mampus telat! Kena deh sama dosen killer satu ini!'
"Iya silahkan. Lain kali jangan main masuk ya kalo belum saya persilahkan!", jawab Pak Bustomi manis.
'Anjasmara! Siapa sih dia! Kenapa semua orang baik ke dia? Pada gak liat apa segimana ajaibnya mahluk ini! Norak, kumuh, sok asik!'
"Eh temennya Sasha, ketemu lagi kita! Nama kamu siapa sih? Tadi belum sempat kenalan kan?", ujar Roy setelah mendudukkan pantatnya di bangku samping Lila.
"Lila!"
"Zigaz!"
"Hah?"
"Kamu kan Lila, saya Zigaz. Kita samaan deh, sama-sama nama band Indonesia!"
'Krik mampus! Jayus! Garing! Apa banget sih!'
Lagi-lagi 2 jam kemudian harus Lila habiskan dengan duduk bersebelahan bersama dedemit satu itu!
Hp dosen killer berdering. Anehnya, kenapa lagu dari penyanyi yang sama yang Lila dengar di kantin tadi yang digunakan sang dosen sebagai nada deringnya. Arrrgh!

"Datanglah kau kekasih, dekap aku erat-erat.
Jangan buang pelukku yang tulus.
Biarkan hujan turun basahi jiwa yang haus.
Jangan tutup dirimu..."

-----

-Koperasi kampus. 15.16 sore.-
 Lila hendak membeli air mineral ketika tanpa sengaja botol yang dipilihnya juga direbut bersamaan dari gengamannya.

"Mata indah bola pingpong.
Masihkah kau kosong?"

"Eh, la! Ketemu lagi. Haus juga ya?"
"Enggak, mau mandi. Yaiyalah! Pake ditanya!"
"Dih jutek banget. Eh tapi lucu ya kita?"
"Apa-apaan!"
"Iya, kayak di sinetron gitu kan. Kebetulan ketemu udah berkali-kali gini."
Kebetulan doang. Gak usah lebay deh!"
"Siapa yang lebay! Lagian buat aku gak ada yang kebetulan, semuanya udah ada yang mengatur kali. Karena keterbatasan akal pikiran manusia saja, karena diluar kemampuannya."
"Ahahaha sok tau kamu kak!"
"Panggil nama aja. Roy! Bukan anaknya si Surya itu tapi ya!"
"Ahahaha si pakar itu?"
"Aku mah pantesnya bukan jadi pakar. Pacar kamu mungkin?"
"Dih! Gombal ahahahaha!", entah pasang susuk dimana si Roy ini, pintar benar ia melunakkan kekesalan Lila padanya.
"Eh tumben deh koperasi muter lagu beginian?"
"Apaan?"
"Om Iwan Fals!"

-----

"Bunda kenapa ya hari ini berturut-turut aku dengar lagunya om Iwan Fals?", tanyaku pada Bunda sesampainya di rumah.
"Lah, lalu kenapa? Mungkin saja hari ini adalah hari ulang tahun Beliau".
"Ah enggak deh kayaknya. Seamacam kebetulan gitu loh bun."
"Iya lalu kenapa?"
"Gak apa sih. Hanya saja...aku bertemu lelaki."
"Oh, jangan bilang aku punya kisah yang sama dengan Bunda."
"Apa bun? Jatuh cinta karena lagu?"
"Iya, ayahmu dulu waktu mengungapkan rasa menggunakan lagu Ya Atau Tidak-nya bang Iwan Fals."
"Kenapa lagi-lagi bahas ayah sih bun?"
"Karena seburuk atau sebaik apapun dia, dia tetap ayahmu."

-----


"Hari ini aku bahagia jatuh cinta lagi.
Ku mabuk cinta, lagi lagi mabuk,
lagi-lagi cinta.
Bolak-balik jatuh.
Bolak-balik cinta."


Iseng di kamar aku  menyalakan televisi dan lagi-lagi lagu om Iwan Fals yang terdengar. Arrrrrgh! Ada apa ini? Jatuh cinta? Aku? Ciiih! Tapi apa iya? Masa? Tapi kan baru pertama kali bertemu. Gak enak pula kesan  pertamanya. Tapi ayah kan meninggal tersambar petir ketika sedang menanyi di pembukaan Sebastian Cafe, milik om Rashidi. Ayah, ada apa dengan lagu-lagu om Iwan Fals? Bunda, kenapa kamu masih saja mengenang segala kenangan lagu om Iwan Fals dengan syahdunya? Lelaki itu, Roy Sayur yang baru pertama  kali menyapaku. Lucu juga sih, tapi apa iya model begitu? Eia, dia kayaknya juga paham soal lagu-lagunya om Iwan Fals. Ya tapi terus kenapa? Arrrrggghhh!

-----

Apa ini yang dinamakan Falsakadabra?

"Satu cerita dua manusia.
Terlibat dalam amuk asmara.
Satu cerita yang memang ada.
Tak mungkin mati jelas abadi.
Selama manusia hidup dalam alam ini."


Inspirasi :
Buku Ini Aku Pinjam - Iwan Fals
Aku Cinta Kamu - Iwan Fals
Jangan Tutup Dirimu - Iwan Fals
Mata Indah Bola Pingpong - Iwan Fals
Mabuk Cinta - Iwan Fals
Asmara Tak Secengeng yang Aku Kira - Iwan Fals
#cerpen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar