CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sabtu, 01 September 2012

Yth. Habibi


Habibi… Bosankah telingamu mendengarkan kata cinta, sayang, kasih yang aku sampaikan padamu jutaan kali? Maafkan.  Aku tidak sedang memuja, itu semata murni apa yang aku rasa.

Habibi... Aku ingin memilikimu, sejak dulu-hingga kini-sampai nanti. Lihat, betapa egoisnya aku! Aku pikir aku ini siapa, berani sekali mengatur Tuhan!

"Desir pasir di padang tandus
Segersang pemikiran hati
Terkisah ku di antara cinta yang rumit"

Habibi… Aku meyakini takdir, bagaimana denganmu? Aku percaya segala sesuatunya ada yang mengatur. Ah, tapi Tuhanku atau Tuhanmu ya yang membuat kita menyatu?

Habibi… Bila nasib dapat diubah, bisakah kita berdua tak seperti ini? Aku ingin bersanding di altar bersamamu, saling mengecup pipi, tersenyum bahagia, menukar cincin.

Habibi… Masih mungkinkah cinta kita direstui dengan segala bumbu yang mewarnai?

"Bila keyakinanku datang
Kasih bukan sekadar cinta
Pengorbanan cinta yang agung 
Ku pertaruhkan" 

Habibi… Kenapa ya kita ditakdirkan untuk menyebut nama Tuhan dengan cara yang berbeda?

“Tuhan, aku menyukainya. Itu saja. Bolehkah kami bersama?
Ya Allah, aku menginginkannya. Dapatkah Engkau merestui kami?”

Habibi… Apakah bersamamu berarti aku harus meninggalkan Tuhanku?

"Maafkan bila ku tak sempurna
Cinta ini tak mungkin ku cegah
Ayat-ayat cinta bercerita
Cintaku padamu"

Habibi…Jika mencintaimu adalah dosa, maka itu berarti akulah sang empunya neraka. Mengapa? Karena setiap nadiku melafalkan namamu & debaran jantungku selalu membisikkan namamu. Beri aku amnesia agar namamu menghilang dari benakku.

Habibi…jangan tanyakan kapan aku bisa berhenti menyukaimu. Mungkin kelak hanya bisa terjadi setelah aku putus nafas. Jangan tanyakan bagian mana yang menarik darimu, lembaran kertas tak satupun yang mampu memuat keindahanmu. Jangan tanyakan tololnya aku terus menunggumu, meski kamu telah pergi, entah karena jenuh atau karena aku yang memang tak pantas untuk kau pertahankan.

"Bila bahagia mulai menyentuh
Seakan ku bisa hidup lebih lama
Namun harus ku tinggalkan cinta
Ketika ku bersujud

Habibi…Tuhan Maha Pengasih. Lihat bagaimana ia membuatku menjauh darimu. Ia membuatmu melukaiku, mencampakkanku dan menjadikan namaku bahan lelucon di antara sahabat-sahabatmu. 

Habibi…Aku meyakini dengan sungguh segala sesatu memiliki akhir. Alfa dan Omega. Aku mencintaimu tanpa ampun. Namun takdir telah menancapkan ujung tombaknya. Tuhan dengan usilnya menjauhkanku darimu melalui kalimat bagian dari doaku : “Ya Tuhan, jadilah padaku menurut kehendak-Mu.”


Dengan cinta,


Acacia

NB :

Habibi = kesayanganku (nama Arab)
Acacia = berduri, naif (nama Yunani)
Inspirasi : [Ayat-Ayat Cinta - Rossa] & #30HariLagukuBercerita
*Tulisan ini telah dimuat di 30harilagukubercerita.blogspot.com . 
#coretankasar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar